Merayakan hari kemerdekaan Indonosia, kemarin, aku mengisi waktu libur dengan menghadiri salah satu festival budaya terbesar tahun ini, Indonesia Bertutur. Acara yang digagas oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini, menjadi ajang perayaan kebudayaan Indonesia yang begitu mengagumkan. Acara ini diselenggarakan di tiga lokasi di Bali—Batubulan, Ubud, dan Nusa Dua—dari tanggal 7 hingga 18 Agustus 2024.
Tema Indonesia Bertutur tahun ini adalah Subak. Buat yang belum tahu, Subak adalah sistem irigasi tradisional dari Bali yang sudah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Tapi, Subak bukan cuma soal pengairan loh! Di dalamnya ada nilai-nilai filosofi, sosial, dan ekologi yang menggambarkan keharmonisan antara manusia dan alam.
Festival Indonesia Bertutur 2024 ini melibatkan sekitar 900 seniman dan pelaku budaya, menjadikannya sebuah festival budaya yang luar biasa dan penuh dengan keberagaman. Acara ini bukan sekadar pameran seni biasa, melainkan sebuah wadah untuk memamerkan lebih dari 100 karya dari berbagai bidang seni dan tradisi, dengan satu tujuan utama: mendorong keterbukaan berpikir dan bertindak melalui seni.
Sayangnya, aku tidak sempat menikmati semua pertunjukan di Indonesia Bertutur. Setiap panggung di festival ini memiliki sesuatu yang istimewa dan berbeda dari festival seni pada umumnya. Dengan konsep yang unik, setiap panggung tidak hanya menyajikan pengalaman artistik yang beragam, tetapi juga menekankan keberlanjutan dan penggunaan material lokal yang jelas terlihat dalam desainnya. Dengan tiga panggung utama yang masing-masing menampilkan program seni yang istimewa, festival ini menawarkan berbagai pengalaman seni yang tak terlupakan dan inovatif bagi pengunjung.
festival means banyak kuliner enak yang harus dicoba! |
Festival ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga pengalaman mendalam untuk memahami bagaimana seni bisa menjadi instrumen bagi perubahan sosial dan kesejahteraan bersama.
Festival ini juga menjadi ruang edukasi bagi masyarakat dan pengunjung mancanegara, untuk lebih memahami dan menghargai kebudayaan Indonesia.
instalasi yang selalu ramai dikunjungi, tebak kenapa? |
iya benar, karena bisa mirror selfie! |
Melalui Indonesia Bertutur 2024, aku merasa diingatkan bahwa seni punya kekuatan luar biasa untuk menginspirasi, menyatukan, dan membawa perubahan. Festival ini bukan hanya mendukung seniman lokal, tapi juga mengajak kita semua untuk bersama-sama menjaga, mempelajari, dan menciptakan karya seni yang benar-benar bermanfaat bagi kita semua.
Sekian cerita festival hari ini. Harapan ke depan, semoga semakin banyak festival budaya yang bermunculan di berbagai pelosok Indonesia yang mampu menghadirkan ragam tradisi, seni, dan kearifan lokal milik kita yang menakjubkan. Dengan semakin banyaknya acara budaya seperti ini, bukan hanya masyarakat Indonesia yang akan lebih menghargai dan melestarikan warisan nenek moyang, tetapi dunia pun akan semakin mengenal dan mengagumi kekayaan budaya kita yang begitu beragam.