Hi! berhubung sebentar lagi kita akan memasuki bulan ramadhan, aku bikin template ramadhan checklist untuk memudahkan kita semua stay on track dalam beribadah. Feel free to download the JPG & pdf version
Don't forget to mention me on instagram, thank you!
Bukan sepucuk surat cinta, ini adalah salah satu coffe shop yang berada di Jl. Dewi Sri no. 14 Legian, Kuta.
Beberapa hari yang lalu aku berkunjung ke salah satu coffee shop yang kerap wara-wiri mampir di instagram ads. Memenuhi rasa penasaran yang sudah lama ini, akhirnya aku langsung meluncur kesana!
Sebelum masuk ke bagian dalam cafe, di area exterior terdapat dua buah kursi dan meja tepat di samping pintu masuk. Biasanya tempat duduk di area luar ini hanya dipakai sebagai spot berfoto oleh pengunjung.
Tempatnya simple dan mengesankan, perpaduan antara modern arsitektur dan terdapat unsur pecinan.
Masuk ke pintu masuk utama kita langsung disambut oleh barisa. Elemen-elemen jendela kaca dipadukan dengan kayu dan tanaman memberikan kesan hangat pada ruangan. Di depan meja barista dan kasir terdapat bangku-bangku kayu yang dilengkapi dengan stop kontak, jadi kalau mau kesini untuk Work From Cafe bisa banget!
Di sisi dinding sebelah kasir terdapat kompilasi foto palette warna dan stool bar yang menjadikannya sebagai salah satu dari sekian banyak spot aesthetic favortiku di cafe ini untuk berfoto.
Berikut beberapa menu yang disajikan oleh Dear Lucy Cafe dengan range harga termurah hingga termahal berkisar antara 30k-50k.
Untuk menu coffe mereka menyediakan:
Espresso
Long black
V 60
Wine coffe latte
Latte
Picolo
Flat white
Affogato
Ke coffee tapi tidak bisa pesan coffe. Tenang saja untuk orang-orang yang tidak bisa minum kopi seperti aku, disini ada juga menu non coffe yakni tea dengan beberapa pilihan seperti:
Ceremonial
Uji-matcha
Matcha latte
Matcha
Expresso
Dear lucy, coffee & roastery ini juga menyediakan menu pilihan dessert:
Very chocolate cookies
OG cookies
Latte + cookies
Soft serve of the day (I don't know what is it, but it looks interesting!)
Waffle + soft serve
Kemudian ada juga menu toasted:
Butter sugar toast
Kaya butter yum
Choco dinosaur
Sweet cheese
Pork floss toast (abon)
Ice cream on toast box
Untuk minuman aku memesan matcha latte dan untuk makanan ringannya aku memesan butter sugar toast.
Berhubung hari ini temanya jadoel, jadi aku menggunakan outfit yang jadul juga ya. Aku pakai kebaya vintage yang aku beli di Galeri Oma Vintage Jogja.
Kemudian untuk totebagnya, tentu saja pakai totebag brand aku, nooenny!
Awalnya aku mengira Dear Lucy Cafe ini hanya punya satu area tempat duduk di depan meja barista. Ternyata di belakangnya terdapat sebuah restaurant yang bernama Yellow Bandit House. Jadi buat yang pesan kopi di Dear Lucy punya pilihan untuk bersantai di luar, ataupun di dalam.
Yellow Bandit House menyajikan makanan-makanan asia seperti bakmi, tom yum, nasi lemak, dll. Mungkin lain kali kita coba makan disini ya!
Masuk ke area dalam Yellow Bandit House dengan interior yang lebih vibrant didominasi dengan warna terracotta pada lantai dan elemen hijau pada beberapa furniturenya.
Baru masuk di area dalam kita disambut dengan alunan lagu kemesraan by Iwan Fals membawa atmosfer era 80s lebih terasa. Aku pilih tempat duduk yang ada di ujung karena mau sekalian bekerja.
An old soul personality definitely would have a great time here!
By the way, I came here early right when the cafe just opened at 10 am, jadi waktu tiba disana tidak terlalu ramai dan bisa banyak berfoto.
Finally yang aku tunggu datang! Ini dia penampakan matcha latte dan butter sugar toast yang aku pesan.
Sebenarnya aku tidak terlalu menyukai makanan atau minuman yang mengandung matcha, tapi untuk yang satu ini ternyata aku suka! Mungkin karena rasa susunya lebih dominan daripada matchanya ya.
Tapi, kalau boleh jujur untuk butter sugar toastnya menurutku tidak ada yang special atau khas dari Dear Lucy Cafe. Rasanya seperti sugar toast pada umumnya.
Sebelum menutup jalan-jalan hari ini, berikut beberapa cuplikan foto spot manis di cafe ini yang masih tersisa di galeri ponselku.
Sekian, sampai bertemu dicerita jalan-jalan yang lain, see ya!
I rarely review restaurants, but since the food here is delicious yet affordable, I feel like I want other people to discover this place too!
These few days, I was craving noodles. Yes, I am an avid fan of noodle-based foods—ramen, noodles, or pasta. In Bali, many restaurants sell noodle-based menus, especially at Asian Restaurant.
I'm very selective when eating at an Asian restaurant because mostly, they serve pork as their main dish. Even though they offer beef or chicken as a replacement, for me, it's better to avoid questionable halal food as we can.
Scrolling down through the screen, I found a restaurant located in East Denpasar, which happened to be very close to where I live. Most importantly, it's 100% halal.
This restaurant is called Mienta Jatah, a Chinese and Hong Kong-style shop that sells noodles. Walking down the front of the restaurant, we are greeted by an oriental entrance and Chinese architecture. The interior is so simple, dominated by red and Chinese ornament. There is also a photo spot with Hong Kong-style posters attached, adding Hong Kong vibes to the place.
Place: Kedai Mienta Jatah
Address: Jl. Merdeka No.mor 10A, Sumerta Kelod, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80239
Price: 20k-30k
For their main menu, there are wet and dry noodles. I highly recommend you to try their wet noodles. Savory and distinct! It was so good that I came to this place two days in a row.
The noodle price range here is relatively cheap. It's about 20k-22k with an optional 5k for topping such as mushroom, boiled egg, omelet, etc. Apart from their noodles, they also have light menus such as gyoza, dumplings, etc.
On the first day, I tried their wet noodle menu with additional mushroom topping. On the top, there was chicken, mustard greens, and the dumpling crackers, which I had eaten before taking the photo. The taste was not excessive, and it was very distinctive. This original wet noodle is very suitable for enjoying if we want a taste that is not too filling, just like a light meal.
The second wet noodle menu that I tried was the noodle soup curry. You can see that the topping, chicken katsu, with additional mushroom topping. I got a vibrant taste in my mouth! The curry was tempting, not too bold, or made you feel bad. It was enough.
To conclude, I will definitely return to this place again. I also haven't tasted their dry noodles and gyoza, already on my list for next week!
Hi! If you want to see the index of my blog for a better reading experience, please refer to this page